PERANAN ORANGTUA DALAM MENDIDIK ANAK
Anda Bangga Memiliki Orangtua?
Bangga Seperti apa?
Orangtua sangat Berperan Penting dalam Membentuk Kepribadian Kita?
Inilah Gambaran Orangtua Dalam Membentuk Kepribadian Anak
Silahkan Simak Materi Berikut ini!!!!!!
Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan bagian dari sebuah masyarakat.
Unsur-unsur yang ada dalam sebuah keluarga baik budaya dan ekonomi bahkan
jumlah anggota keluarga sangat mempengaruhi perlakuan dan pemikiran anak.
Khususnya ayah dan ibu pengaruh keluarga dalam pendidikan anak sangat besar
dalam berbagai macam sisi. Keluargalah yang menyiapkan potensi pertumbuhan dan
pembentukan kepribadian anak. Lebih jelasnya, kepribadian anak tergantung pada
pemikiran dan tingkah laku kedua orang tua serta lingkungannya.
Kedua orang tua memiliki peran yang sangat penting
dalam mewujudkan kepribadian anak. Islam menawarkan metode-metode yang banyak
di bawah rubrik aqidah atau keyakinan, norma atau akhlak serta fikih sebagai
dasar dan prinsip serta cara untuk mendidik anak. Kaitan dengan pendidikan,
Islam menyuguhkan aturan-aturan di antaranya pada masa pra
kelahiran yang mencakup cara memilih pasangan hidup dan adab
berhubungan seks sampai masa pasca kelahiran yang mencakup pembacaan azan dan
iqamat pada telinga bayi yang baru lahir, tahnik (meletakkan
buah kurma pada langit-langit bayi, mendoakan bayi, memberikan nama yang bagus
buat bayi, aqiqah (menyembelih kambing dan dibagikan kepada
fakir miskin), khitan dan mencukur rambut bayi dan memberikan sedekah seharga
emas atau perak yang ditimbang dengan berat rambut. Pelaksanaan amalan-amalan
ini sangat berpengaruh pada jiwa anak.
Peran kedua orang tua dalam mendidik kepribadian anak.
Ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi pembentukan
pribadi anak. Keyakinan-keyakinan, pemikiran dan perilaku ayah dan ibu dengan
sendirinya memiliki pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran dan perilaku
anak. Karena kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan
pada berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan
keluarga.
Keluarga berperan sebagai faktor pelaksana dalam
mewujudkan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dan persepsi budaya dalam sebuah
masyarakat. Ayah dan ibulah yang harus melaksanakan tugasnya di hadapan
anaknya. Khususnya ibu yang harus memfokuskan dirinya dalam menjaga akhlak,
jasmani dan kejiwaannya pada masa pra kehamilan sampai masa kehamilan, dengan
harapan Allah SWT memberikan kepadanya anak yang sehat dan saleh.
Berdasarkan hadis Rasul SAW yang mengatakan, “Anak
adalah raja selama tujuh tahun pertama dan hamba pada tujuh tahun kedua serta
teman musyawarah pada tujuh tahun ketiga”
Menunjukkan bahwa masa kehidupan anak dibagi menjadi
tiga masa. Orang tua harus tahu bahwa cara menghadapi anak harus berdasarkan
ketiga masa ini. jika kedua orang tua menjalankan dengan baik metode-metode
yang diberikan Islam maka mereka nantinya bisa menyerahkan anak yang
berkepribadian baik kepada masyarakat.
Kedua orang tua memiliki tugas di hadapan anaknya di
mana mereka harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya. Anak pada awal masa
kehidupannya memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhinya. Dengan
dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka maka orang tua akan menghasilkan anak
yang riang dan gembira. Untuk mewujudkan kepribadian pada anak, konsekuensinya
kedua orang tua harus memiliki keyakinan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dalam
al-Quran, begitu juga kedua orang tua harus memiliki pengetahuan berkaitan
dengan masalah psikologi dan tahapan perubahan dan pertumbuhan manusia. Dengan
demikian kedua orang tua dalam menghadapi anaknya baik dalam berpikir atau
menghukumi mereka, akan bersikap sesuai dengan tolok ukur yang sudah
ditentukan dalam al-Quran.
Peran
kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain:
1.
Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya.
Ketika anak-anak mendapatkan cinta dan kasih sayang yang
cukup dari kedua orang tuanya, maka pada saat mereka berada di luar rumah dan
menghadapi masalah-masalah baru mereka akan bisa menghadapi dan
menyelesaikannya dengan baik. Sebaliknya jika kedua orang tua terlalu ikut
campur dalam urusan mereka atau mereka memaksakan anak-anaknya untuk menaati
mereka, maka perilaku kedua orang tua yang demikian ini akan menjadi penghalang
bagi kesempurnaan kepribadian anak tersebut.
2.
Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan
ketenangan jiwa anak-anak.
Karena hal ini akan menyebabkan pertumbuhan potensi
dan kreativitas akal anak-anak yang pada akhirnya keinginan dan Kemauan mereka
menjadi kuat dan hendaknya mereka diberi hak pilih.
3.
Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak.
Hormat di sini bukan berarti bersikap sopan secara
lahir akan tetapi selain ketegasan kedua orang tua, mereka harus memperhatikan
keinginan dan permintaan yang sewajarnya yang di inginkan anak-anak. Saling
menghormati artinya dengan mengurangi kritik dan pembicaraan negatif sekaitan
dengan kepribadian dan perilaku mereka serta menciptakan iklim kasih sayang dan
keakraban, dan pada waktu yang bersamaan kedua orang tua harus menjaga hak-hak
hukum mereka yang terkait dengan diri mereka dan orang lain. Kedua orang tua
harus bersikap tegas supaya mereka juga mau menghormati sesamanya.
4.
Mewujudkan kepercayaan.
Menghargai dan memberikan kepercayaan terhadap
anak-anak berarti memberikan penghargaan dan kelayakan terhadap mereka, karena
hal ini akan menjadikan mereka maju dan berusaha serta berani dalam bersikap.
Kepercayaan anak-anak terhadap dirinya sendiri akan menyebabkan mereka mudah
untuk menerima kekurangan dan kesalahan yang ada pada diri mereka, Mereka
percaya diri dan yakin dengan kemampuannya sendiri. Dengan membantu orang lain
mereka merasa keberadaannya bermanfaat dan penting.
5.
Mengadakan perkumpulan dan rapat keluarga (kedua orang tua dan anak).
Dengan melihat keingintahuan kebutuhan jiwa anak, anak
selalu ingin tahu tentang dirinya sendiri. Tugas kedua orang tua adalah
memberikan informasi tentang susunan badan dan perubahan serta pertumbuhan
anak-anaknya terhadap mereka. Selain itu kedua orang tua harus mengenalkan
mereka tentang masalah keyakinan, akhlak dan hukum-hukum fikih serta kehidupan
manusia.
Dan yang paling penting adalah bahwa ayah dan ibu
adalah satu-satunya teladan yang pertama bagi anak-anaknya dalam pembentukan
kepribadian, begitu juga anak secara tidak sadar mereka akan terpengaruh, maka
kedua orang tua di sini berperan sebagai teladan bagi mereka baik teladan pada
tataran teoritis maupun praktis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar