Kamis, 24 Mei 2012

Hubungan sosial dengan sesama teman



HUBUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA

Anda mempunyai teman akrab??
Bagaimana Hubungan anda dengan teman akrab anda?? tentunya anda pernah mengalami konflik kan...???? 
Nah,,, disini ada selintas kata-kata tentang persahabatan
"Selamat Membaca"
 
Pada masa remaja, terdapat banyak hal baru yang terjadi, dan biasanya lebih bersifat menggairahkan, karena hal baru yang mereka alami merupakan tanda-tanda menuju kedewasaan. Dari masalah yang timbul akibat pergaulan, keingin tahuan tentang asmara dan seks, hingga masalah-masalah yang bergesekan dengan hukum dan tatanan sosial yang berlaku di sekitar remaja.
Hal-hal yang terakhir ini biasanya terjadi karena banyak faktor, tetapi berdasarkan penelitian, jumlah yang terbesar adalah karena "tingginya"rasa solidaritas antar teman, pengakuan kelompok, atau ajang penunjukkan identitas diri. Masalah akan timbul pada saat remaja salah memilih arah dalam berkelompok.
Banyak ahli psikologi yang menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa yang penuh masalah, penuh gejolak, penuh risiko (secara psikologis),over energi, dan lain sebagainya, yang disebabkan oleh aktifnyahormon-hormon tertentu. Tetapi statement yang timbul akibat pernyataanyang stereotype dengan pernyataan diatas, membuat remaja pun merasa bahwa apa yang terjadi, apa yang mereka lakukan adalah suatu hal yangbiasa dan wajar.
 Minat untuk berkelompok menjadi bagian dari proses tumbuh kembang yang remaja alami. Yang dimaksud di sini bukan sekadar kelompok biasa,melainkan sebuah kelompok yang memiliki kekhasan orientasi,nilai-nilai, norma, dan kesepakatan yang secara khusus hanya berlakudalam kelompok tersebut. Atau yang biasa disebut geng. Biasanyakelompok semacam ini memiliki usia sebaya atau bisa juga disebut peergroup.
Demi kawan yang menjadi anggota kelompok ini, remaja bisa melakukan dan mengorbankan apa pun, dengan satu tujuan, Solidaritas. Geng, menjadisuatu wadah yang luar biasa apabila bisa mengarah terhadap hal yangpositif. Tetapi terkadang solidaritas menjadi hal yang bersifat semu,buta dan destruktif, yang pada akhirnya merusak arti dari solidaritas itu sendiri.

 Demi alasan solidaritas, sebuah geng sering kali memberikan tantangan atau tekanan-tekanan kepada anggota kelompoknya (peer pressure) yang terkadang berlawanan dengan hukum atau tatanan sosial yang ada. Tekanan itu bisa saja berupa paksaan untuk menggunakan narkoba, mencium pacar,melakukan hubungan seks, melakukan penodongan, bolos sekolah, tawuran,merokok, corat-coret tembok, dan masih banyak lagi.
 Secara individual, remaja sering merasa tidak nyaman dalam melakukan apa yang dituntutkan pada dirinya. Namun, karena besarnya tekanan atau besarnya keinginan untuk diakui, ketidak berdayaan untuk meninggalkan kelompok, dan ketidak mampuan untuk mengatakan "tidak",membuat segala tuntutan yang diberikan kelompok secara terpaksa dilakukan. Lama kelamaan prilaku ini menjadi kebiasaan, dan melekat sebagai suatu karakter yang diwujudkan dalam berbagai prilaku negatif.
 Kelompok atau teman sebaya memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menentukan arah hidup remaja. Jika remaja berada dalam lingkungan pergaulan yang penuh dengan "energi negatif"seperti yang terurai di atas, segala bentuk sikap, perilaku, dan tujuanhidup remaja menjadi negatif. Sebaliknya, jika remaja berada dalam lingkungan pergaulan yang selalu menyebarkan "energi positif", yaitusebuah kelompok yang selalu memberikan motivasi, dukungan, dan peluang untuk mengaktualisasikan diri secara positif kepada semua anggotanya,remaja juga akan memiliki sikap yang positif. Prinsipnya, perilaku kelompok itu bersifat menular.
 Motivasi dalam kelompok (peer motivation) adalah salah satu contoh energi yang memiliki kekuatan luar biasa, yang cenderung melatarbelakangi apa pun yang remaja lakukan. Dalam konteks motivasiyang positif, seandainya ini menjadi sebuah budaya dalam geng,barangkali tidak akan ada lagi kata-kata "kenakalan remaja"yang dialamatkan kepada remaja. Lembaga pemasyarakatan juga tidak akanlagi dipenuhi oleh penghuni berusia produktif, dan di negeri tercintaini akan semakin banyak orang sukses berusia muda. Remaja juga tidakperlu lagi merasakan peer pressure, yang bisa membuat mereka stres.
Secara teori diatas, remaja akan menjadi pribadi yang diinginkan masyarakat. Tetapi tentu saja hal ini tidak dapat hanya dibebankan pada kelompok ataupun geng yang dimiliki remaja. Karena remaja merupakanindividu yang bebas dan masing-masing tentu memiliki keunikan karakter bawaan dari keluarga. Banyak faktor yang juga dapat memicu hal burukterjadi pada remaja.

Seperti yang telah diuraikan diatas, kelompok remaja merupakan sekelompok remaja dengan nilai, keinginan dan nasib yang sama. Contoh,banyak sorotan yang dilakukan publik terhadap kelompok remaja yang merupakan kumpulan anak dari keluarga broken home. Kekerasan yang telah mereka alami sejak masa kecil, trauma mendalam dari perpecahan keluarga, akan kembali menjadi pencetus kenakalan dan kebrutalan remaja.
 Tetapi, masa remaja memang merupakan masa dimana seseorang belajar bersosialisasi dengan sebayanya secara lebih mendalam dan dengan itupula mereka mendapatkan jati diri dari apa yang mereka inginkan.
            Hingga, terlepas dari itu semua, remaja merupakan masa yang indah dalam hidup manusia, dan dalam masa yang akan datang, akan menjadikan masaremaja merupakan tempat untuk memacu landasan dalam menggapaikedewasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar